Wednesday, January 14, 2009

. mantan sahabat .


Merujuk pada comment bang ebenk di postingan de rainbow, aku ingin sedikit merenung dini hari ini .





Hmm.. Yang Q tahu Tidak ada kata MANTAN SAHABAT. Sahabat adalah sahabat.

Sahabat Akan Selalu mengerti keadaan kita..

Jadi masih pantas dia disebuT sahabat..???

Smile.. :D

Emmh, agak tertohok juga hati ini .
Siangsiang mencuri waktu di selasela pelajaran isengiseng buka blog .
Dan disambut dengan comment manis tersebut .

Aku tahu teori itu .
Entah mengerti atau tidak, tapi aku tahu !

Mungkin ini yang disebut egoisme perempuan .
Ingin menjadi nomor satu di hadapan orang yang teramat ia sayangi .
Tak ingin terkalahkan dan mendapat perasaan yang terbagi .

Aku menganggapnya sahabat, karena ia pernah memberi aku motivasi untuk bangkit saat hatiku patah .
Aku menganggapnya sahabat, karena ia tetap menjalin hubungan baik denganku di saat sepupunya membenciku .
Aku menganggapnya sahabat, karena ia pernah mempercayaiku saat hatinya juga patah .
Dan kini aku menyebutnya 'mantan sahabat' ?

Aku tahu aku egois .
Aku sadar aku salah .
Tapi aku tak ingin lebih menyakiti hatiku dengan terus membohongi perasaanku .
Karena aku telah berjanji, untuk selalu jujur dengan apa kata hatiku dan tidak akan pernah membohongi perasaanku .

Mungkin ia memang sama sekali tidak bersalah, karena ia tidak mengerti .
Dan ia tak sadar telah teramat menyakiti hatiku, mengkhianati aku, karena mungkin ini sekedar perasaanku .

Aku menjauhi ia, menghapus semua memori tentang ia, dan menyebut ia dengan 'mantan sahabat' karena aku sedang mengobati lukaku .
Aku ingin ia tetap bahagia dengan 'mantan kekasih'ku .
Aku tak ingin membuat ia merasa bersalah karena bersahabat dengan 'mantan kekasih'ku .
Karena ia sungguh tak bersalah .
Dan alasanku menyebutnya begitu, karena aku ingin memahami hatiku .
Jika bukan aku yang memahami diriku sendiri, maka siapa lagi ?

Aku tahu jika memang aku mau dan mampu jujur kepadanya, maka dia akan mencoba mengerti aku .
Tetapi itu mungkin akan menyiksanya .
Dan aku akan mengambil kebahagiaan mereka .
Jadi aku tetap akan menyebutnya 'mantan sahabat' .
Bukan karena pantas atau tidak pantas ia menyandang gelar sahabat !

Dengan begitu, mereka tetap bersahabat dan berbahagia .
Aku juga mampu mengikhlaskan tanpa sakit hati .
Aku hanya berharap, inilah yang terbaik untuk bersama .
Forgiven but not forgotten .

Makasih bang ebenk, yang telah memancingku untuk berfikir .

8 comments:

  1. met .. pagi.. dan salam kenal....
    Terkadang sulit memang menentukan mana yang sahabat sejati dan mana yang sahabat "semu" itu....

    ReplyDelete
  2. ktk perempuan muncul sifat egois dan muncul keinginan untuk lbh dari yg lain meskipun itu bersaing dgn sobatnya sendiri, menurutku itu sah2 aja. dari situ kita akan banyak belajar, kompetisi apa sih yang penting buat ngembangin kita spy lbh baik, bersaing untuk sesuatu yg bersifat tidak kekal? Populer, smart, cantik, sosialize people, common wised? hmmmm

    tabiek
    senoaji

    ReplyDelete
  3. hmh ,itu m.Wie kah sis ?? gwa pikir ane .mang we pernah puny slah ma ente .hha !

    anti kdu koment ane jgag dunz .key ??

    ReplyDelete
  4. @ . penny .
    Iap mbak !bener bgt !!awalnya sih gampang aja nyebut si dia, ini, itu sebagai sahabat, tapi seiring berjalannya waktu, hmh, kq jadi gag sreg yaa ??

    @ . senoaji .
    Hmmmm .iah juga ya ?toh dari persaingan yang sehat akan menimbulkan pemikiran yang jernih da kreatif .tapi tetep syaratnya ya itu tadi, kudu sehat persaingannya !

    @ . zeed dzakya .
    Hush !dilarang menyebut merk yg buruk^ !
    heh, lu pikir lu gag pernah punya salah ke ane Z ??hho hha hhi .

    ReplyDelete
  5. Pandangan yang sangat menarik. Saya ga setuju bhw perempuan dikatakan egois karena ingin menjadi yg satu2nya didepan org yg dikasihi, itu justru sangat wajar, dan apabila seseorang mmg benar2 mengasihi dan siap berkomitmen pasti juga tidak menjadi masalah baginya utk hny memiliki satu org tsb di pusat hati, justru hal itu yg benar dan tertata dengan baik. Tapi ini bicara soal ikatan permanen antara lelaki dan perempuan, tentu saja. Sedangkan dalam kasus ini, saya tidak tahu apakah ini ttg 'pacar', 'gebetan' atau sekedar 'sahabat dekat'.

    Jadi.. tetap saja merupakan sebuah pandangan yg sangat menarik.

    ReplyDelete
  6. @ . -G- .
    waduh, jadi malu saya bu !
    ehm, bener juga yah, kalo emang udah ada ikatan resmi, hal itu menjadi baik yah ?
    kalo kasusnya hanya sebagai pacar atau sahabat dekat gimana bu ?
    [mohon reply nya]
    TT.TT

    ReplyDelete
  7. Hai hai, hmm.. kalau pacar itu ikatan yang masih sangat longgar, karena (kalau menurut pandangan saya) berpacaran adalah saat untuk mencari tahu apakah cocok atau tidak cocok, mencari persamaan dan (mungkin) memahami perbedaan, kewajiban untuk menomor-satukan pacar di pusat hati tidak ada, sifatnya sukarela, sedangkan kalau dlm ikatan pernikahan sifatnya suka rela DAN wajib. Namun, di sini juga letak keuntungannya, dalam masa pacaran kita akan tahu apakah si dia bisa setia atau tidak, seberapa besar kadar pentingnya hubungan tsb baginya, dst-nya, tidak ada keharusan untuk lengket dengan org yg sama walaupun tidak merasa cocok dan punya kesempatan utk bertemu dengan org yg lebih cocok, itulah esensi masa pacaran, menurut pandangan saya.

    Berdasarkan pengalaman pribadi saya berpandangan bahwa, berpacaran dan bersahabat seharusnya dinikmati pelan2 saja, dan jangan diikat terlalu erat, sebab memang belum masanya, dan bukan tempatnya untuk mengikat erat. Sejalan dengan berjalannya sebuah hubungan, maka ikatan itu akan terbentuk dengan sendirinya, yaitu semakin kuat atau malah semakin longgar. Dan itu sifatnya sangat alamiah sekali, seiring dengan perubahan yang akan dialami, pengalaman2 yang harus dilewati dan meningkatnya kematangan seseorang, maka rasa suka juga bisa berubah, pilihan2 juga berubah. Apabila melalui setiap perubahan pasangan/persahabatan tersebut dapat terus bertahan dan perasaan yg mengikat semakin kuat, maka: congratulation! Tapi kalau tidak: congratulation! juga sebab masing (MASIH) bisa mencari yg lebih cocok.

    Jadi, menyatakan sebagai mantan sahabat, sama sekali tidak ada salahnya. Mmg ada yang menjadi sahabat sejati dan bertahan, dan ada orang2 yg harus berlalu dari kehidupan kita agar dapat digantikan oleh orang2 yg lebih tepat.

    Smile.. Hidup ini jauh lebih besar dan lebih banyak lagi keindahannya daripada yg dapat kita bayangkan saat ini. Dan enambelas tahun itu baru mulai melangkah, life is exciting, girl! (^_^)

    Itu menurut saya lho.. (^_^)

    ReplyDelete
  8. @ . -G- .
    Ehhem, makasiih bgt komen jawabannya bu !
    bener^ mendukung analisis n kesimpulan saia akhir^ ini .
    Yaah, memang tidak bisa disalahkan juga kan berpikiran 'terbalik' dari orang^ .
    Toh, setiap orang pasti punya pandangan sendiri^ .hhe .
    Sekali lagi makasih bu !

    ReplyDelete

mari menjadi tamu istimewa dengan meninggalkan kesan