Sunday, January 11, 2009

. de rainbow .

de rainbow
. karena pelangi, yang menenangkan hatiku .


Senin, 05 January 2009

Aku melihat pelangi !
Suasana senja yg kelabu, dengan rintik air hujan yg turun satusatu .
Syahdu .

Aku hanya kebetulan melihatnya .
Aku sedang mengendarai motor pulang dari latihan di Lembaga Penulisan Jurnalistik Solopos hari pertama sembari melamun dan menatap langit sesekali .
Aku terpana melihat ada pelangi di sana, langit sebelah timur .

Entah, namun tibatiba aku memacu sepeda motorku dengan santai menuju tempat 'mantan kekasih'ku biasa nongkrong soresore begini, sembari seringsering menatap pelangi, takut segera kehilangannya .
Aku sengaja membeli sesuatu di dekat tempat dia nongkrong .

Sakit .sungguh terasa sakit tak tertanggungkan .
Dia seakan sengaja tak menyapaku, hanya melihat sekilas kemudian membuang pandang .
Bukan, bukan karena itu hatiku teriris, tersayat, dan perih .
Melainkan karena, dia sedang bercanda mesra, di sana, bersama seseorang yg pernah aku anggap sahabat .
Dia tak bicara padaku karena itu .
Sibuk tertawa dengannya .
Dan 'mantan sahabat'ku, hanya sekilas menyapa, tersenyum, tanpa merasa bersalah sedikit pun .
Apakah dia belum mengerti perasaanku terhadap 'mantan kekasih'ku ?

Entah, mungkin dia tak bersalah .
Hanya aku yang terlalu melebihlebihkan, mungkin .
Entah, aku merasa marah dan benci .
Walau tak mengerti ada kesalahan apa sebenarnya .
Bukankah wajar jika mereka bersahabat ?
'Mantan sahabat'ku dan 'mantan kekasih'ku .
Karena aku lah, yang memperkenalkan mereka .
Karena aku lah, yang pernah menginginkan mereka bersahabat .
Lalu, mengapa perasaan tak terdefinisi ini merajai hatiku ?

Sepanjang perjalanan pulang, diiringi pelangi yang mulai pudar, aku diam pasrah, memacu sepeda motorku kencangkencang, berharap perasaan tak tentu ini sedikit terbawa angin yang menerpaku .
Sedikit sekali yang mampu terbawa angin .
Hariku yang indah ternodai karena sesuatu yang tak pasti .

Aku ingin menangis .
Namun tak mampu .
Aku mandi dan berharap perasaan ini ikut luntur terguyur air .
Lagilagi, hanya sedikit yang mampu luntur .
Selebihnya, perasaan tak menentu itu tetap bercokol di hatiku .

Aku ingin menumpahkan segala perasaan ini kepada sahabatku .
Namun kesempatan yang tak mengijinkan .
Hanya Zie dan Gilang yang sangat mengerti tentang ini .
Zie berada di asrama, dan telepon asrama tak ada yang mengangkat .
Gilang, dia sedang sibuk latihan Aikido .
Sahabatsahabatku yang lain tak mengerti tentang hal ini .
Kalau pun aku mencoba membuat mereka mengerti, aku merasa siasia .
Aku bukan seseorang yang mampu dengan baik mengungkapkan sesuatu melalui lisan .
Terlalu berteletele untuk menjelaskan panjang lebar apa yang aku alami beberapa waktu yang lalu .
Teramat singkat memang perjumpaan menyakitkan itu, namun tak sesingkat apa yang kurasa .

Aku hanya bisa pasrah, diam, termenung, di hadapan komputer coba aku tuangkan .
Ah, masih teramat sulit untuk kucerna seorang diri .

Sebagai usaha terakhir, aku coba membohongi hatiku, perasaanku .
Tak mudah bila dicermati, bila dirasakan, bila dirumuskan .
Namun hanya ini usaha terakhir yang bisa aku lakukan .

Aku kembali [sog] berwajah ceria di hadapan keluargaku .
Seakan aku hari ini teramat bahagia dan tanpa beban .
Hal pertama yang aku coba untuk purapura ceria adalah, mengingatingat tentang pelangi yang tadi aku lihat .
Aku sms semua sahabatku, mengabarkan pelangi di ujung senja .
Aku ceritakan kepada adikku betapa akhirnya aku bisa menjumpai pelangi lagi setelah pengalaman pertamaku melihat pelangi umur 3-4 tahun .sekitar 11-12 tahun yang lalu .
Betapa pelangi dulu jauh lebih cerah daripada pelangi kali ini .
Pelangi yang lalu muncul di siang hari, dengan matahari yang mulai bersinar malumalu membiaskan air hujan menjadi warna pelangi .
Sungguh indah tak terlupakan, aku di masa kecil yang tanpa beban, pelangi cerah, genangan air jernih di depan langkahku, langit juga cerah tak kelabu .
Tapi tetap saja, bagaimana pun suasana di sekitarnya, pelangi tetap indah dan penuh makna .

Pelangi yang aku lihat, coba aku filosofikan dengan hidupku .
Dengan apa yang baru saja aku alami, dan rasakan .
Pelangi dengan background senja kelabu, disertai rintik air hujan yang jatuh satu per satu .
Indah, walau sendu .
Terkadang pelangi itu terlihat samar, kemudian jelas tercetak lagi .
Menenangkan namun tidak mampu bertahan untuk selamanya .

Perasaan ini juga .
Hari ini adalah hari yang indah .
Hari di mana aku sudah mampu mulai merubah diri .
Menata kembali hati dan mencoba menatap masa depan .
Belajar menghargai dan mengejar citacita yang telah aku canangkan sejak SMP kelas 1 .
Yang sempat pudar sejenak karna adaptasiku yang kacau dari bangku SMP ke bangku SMA .
Namun kini citacita itu menyalanyala lagi, bersinar lebih terang .
Semangat yang lama tertidur telah terjaga dari mimpi semu .
Usaha mulai aku lakukan dengan penuh motivasi .
Ya, walau sempat tersandung batu kerikil yang tak sedikit .
Walau sempat menitikkan air mata karena luka tersandung .
Kini aku sadar, bahwa luka itu pasti akan sembuh .
Bahwa luka itu pasti kan berhenti mengucurkan darah .
Aku memang sayang dia, namun tak mungkin dia akan selamanya ada .

Pasti kan silih berganti .
Bagai angin yang berhembus, sekejap memberi kesejukan, namun meninggalkan kenangan untuk selamanya .
Kemudian angin yang lain datang, melakukan hal yang sama .
Atau dengan filosofi roda ?
Kehidupan terus berputar, waktu tak pernah sekejap pun berhenti .
Terkadang di bawah, menyatu dengan debu, pasir, kerikil, bebatuan, bahkan mungkin paku yang tajam .
Kemudian berputar perlahan menuju tengah .
Serasa damai, tak ada perasaan yang berkecamuk .
Dan waktu yang dinanti, roda berputar untuk berada di atas .
Kebahagiaan yang tertinggi, tak ada rintangan, seakan semua mampu dijangkau dengan mudah .

Begitulah kehidupan .

3 comments:

  1. Duh, jadi ingat cerita cinta masa2 SMU.
    Tenang aja,ntar pasti dapat gantinya yang lebih baik lagi kok.Mereka yang akan rugi kehilangan pacar dan sahabat yang baik spt kamu.


    Ada untungnya loh dengan mengalami perasaan spt itu, kamu bisa dapat secercah ide buat tulisan yang keren spt ini.

    Two thumbs up deh :D

    ReplyDelete
  2. Hmm.. Yang Q tahu Tidak ada kata MANTAN SAHABAT. Sahabat adalah sahabat.

    Sahabat Akan Selalu mengerti keadaan kita..

    Jadi masih pantas dia disebuT sahabat..???

    Smile.. :D

    ReplyDelete
  3. @ . d.Wee .
    Makasih .bener bgt yah .aku juga percaya bahwa semua yg pergi akan berganti dengan yg lebih baik .masalah mereka akan menyesal atau tidak kehilangan aku, hmm, aku ga tahu dan mungkin ga akan pernah tahu .kecuali suatu saat mereka mengatakannya ke aku .
    Makasih sekali lagi buat pujiannya .

    @ . ebenk .
    hmmm ..
    Bener^ mbuat kepikiran nih komen .tapi makasih, aku jadi paham tentang opiniku sendiri .komen ini juga inspirasiku menulis postingan . mantan sahabat .
    Makasih bgt bang !

    ReplyDelete

mari menjadi tamu istimewa dengan meninggalkan kesan