Sunday, March 1, 2009

. inikah resah .

Peluh ini membanjir .
Antara kebencian dan rasa resah yang tiada berbanding .
Ingin aku luruh dalam gugu tangis .
Mengapa saat semua rencana terukir indah,
jalan menjadi sempit berkerikil ?
Aku ingin berlari . . .
Jauh, jauh, hingga tak jumpa lagi .

Tangis itu ada banyak ragamnya, ternyata .
Sedih .
Senang .
Jatuh cinta .
Kecewa .
Putus asa .
Amarah .
Benci .
Resah .
Dan ragam lainnya .

Pagi ini, aku terbangun dalam suasana yang anggun .
Angin sepoi membelai senyumku di saat kusibak jendela kamar .
Syahdu dalam hening yang bening .
Tiada mendung layaknya pagipagi kelabu kemarin .
Juga matahari tidak bersinar garang .
Hanya cerah, dengan arakarak awan kapas ber gumpalgumpal .
Semua terasa indah dan penuh gairah .

Tibatiba kerikilkerikil merampas senyumku satu per satu .
Segalanya terasa lebih jenuh daripada mendengarkan pelajaran seharian .

. .

ada gag ya hidup yang benarbenar sempurna ?
gimana ya cara agar perasaan tetap teguh pada suasana yang syahdu ?
rasanya pengen banget marah dan melumat semua yang ada !
hfhh . .
dan mungkin,
semua ini terjadi,
karena aku,
yang mudah resah,
gampang marah,
selalu panik,
juga tak alpa mengeluh .

Allah, ampunilah aku . .
Bantu aku berdiri lebih kuat .

-- aku masih cinta ketenangan --

6 comments:

  1. Hmmm..., memang hidup begitu say...
    kerap menyodorkan hal2 yang manis maupun yang pahit.
    Nikmati aja yach...

    ReplyDelete
  2. manisnya kadang pahit
    pahitnya kadang asin
    asinnya kadang kecut
    kecutnya kadang hambar

    yah bumi di mata orang yang jatuh cinta radk aneh. apalagi cinta sama Allah.. aneh sekali, ajaib sekali.. he he

    ReplyDelete
  3. Hidup yang sempurna?

    Hidup ini sudah seharusnya memang tidak sempurna kayaknya, kalau dilihat dari sudut pandang teologis bisa panjang khotbahnya (hahahahaaaa! mendingan jangan), jadi dipandang dari segi spiritual aja, karena kesempurnaan hanya milik TUHAN, dipandang dari segi sosial, agar kita saling membantu satu dengan yang lain, dipandang dari sisi psikologis, agar kita masih ingin mencapai dan menggapai sesuatu, dipandang dari segi teknologis, agar selalu lahir gadget baru untuk menyempurnakan/memudahkan manusia. Kalau hidup ini sudah sempurna, kita tidak lagi perlu berpikir dan berusaha, bisa dibayangkan ga?

    ReplyDelete
  4. @ . kepingan hati .
    yap, menikmati adalah cara terindah untuk menghayati dan memaknai hidup itu sendiri .

    @ . syahlafif .
    hha .siapa yg sedang jatuh cinta ya ??tapi, memang hidup itu ajaib .terlalu banyak hal yang menakjubkan .

    @ . G .
    waduh, ia juga yah ??kalo hidup udah sempurna, pastinya bakal ngebosenin banget !ga ada rasanya lagi .maklum, kemaren pikiran lagi kusut .hhe .

    ReplyDelete
  5. hi hi iya ..
    Hidup kalau se sempurna itu bisa bisa jadi statis en gak ada naik turunnya. Cuman terkadang kita gak siap bila terlalu turun or terlalu naik.

    Yang perlu dipersiapkan mungkin mental, jam terbang pengalaman hidup *jam terbang kayak mau naik pesawat aja* juga kesabaran *aih aih .. sotoy gue .. hi hi*

    Tapi kembali lagi, manusia gak sesepurna itu juga, juga apapun itu be expressive would be fine. Yang penting setiap apapun itu kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran diantaranya, biar lebih dewasa en lebih baik ..

    Nyambung gak sich ... *puyeng puyeng* hi hi ..

    ReplyDelete
  6. @ . Kuyus is cute .
    bener^ .
    hidup sempurna berarti puncak segala puncak .
    setelah itu stagnan trus mati !
    wah ya ogah ..
    nyambung kq mbak .hho

    ReplyDelete

mari menjadi tamu istimewa dengan meninggalkan kesan