Thursday, March 26, 2009

. w.o.w .

Esensi sebuah proses memang lebih menakjubkan dan sangat berarti .


w.o.w
Seharian saya bisa senyumsenyum lebar .
Lega sekali !
Sebuah proses yang tidak bisa dibilang sekejap .
Sebuah proses yang tidak bisa dibilang mengasyikkan .
Waktu berjalan lamatlamat .
Menyakitkan namun tetap bermakna .

Aku sedang belajar menerima .
Belajar memperbaiki perasaan .
Belajar mengerti agar kelak dimengerti .
Mencoba dan memulai pembaharuan .


*merangkak, pijakan pertama
Dia memang seseorang yang bermakna buatku,
sempat membenci, memang .
sempat melupakan, memang .
sempat ingin melumatkan, memang .
Tapi kini tak lagi .
Dia dan aku tetap begini .
Dan seharusnya begini sejak dulu .
Tak lebih !

Dan lagi, sejak dulu hingga kini
dia yang memberiku inspirasi baru
dia yang membuka pemahaman baru
dia yang meyakinkanku atas segala pemikiranku
dia yang berbisik lirih, bahwa teman akan menjadi teman untuk selamanya .

Tak lagi berdesir bila hati ini mengingatnya .
Tak lagi membuncah bila ia menyapa dan bertanya kabar .
Tak lagi tersakiti bila aku menatap ia, walo berbilang jarak .
Hanya memang, masih ada trauma yang belum seluruhnya terobati .
Karena teman akan menjadi teman untuk selamanya .



**berjalan tertatih, berdiri
Ada pompapompa penyemangat di sekelilingku, selalu .
Mereka menyayangiku, mengingikanku maju .
Mereka memapahku, agar kelak mampu berdiri mandiri .
Mereka memberi lebih baik dari yang terbaik .
Perlahan, dengan sabar, mereka menanti prosesku .
Mengawasi dan menjagaku agar walau terluka, tetap tegar dan mau bangkit lagi .
Terima kasih tanpa batas, maafkan segalanya dariku !
Keluarga adalah solusi terbaik untukku banyakbanyak bersyukur .


***tetap berdiri tegak, walo goyah
Sebuah pengakuan, sebuah tanggapan .
Akhirnya . . .
Sakit ?
Siasia ?
Entah, yang pasti semua kini jelas .
Sedikit perih, namun inilah proses !

Aku hanya ingin melegakan hati, bukankah ini yang aku ingin ?
Sebuah kejujuran dari sebuah pengakuan .
Sebuah jawaban atas sebuah pertanyaan .
Walo sejak awal aku tahu pasti menyakitkan, namun tetap aku inginkan .
Dan inilah ..
Inilah semua itu ..

Okey, aku tetap akan berdiri .
Sedikit goyah bolehlah, seirama pohon tertiup angin .
Namun tak roboh !
Tidak sedikit pun berpindah, terlebih tumbang .
Aku akan tetap kokoh, tenang saja .
Terima kasih ya !
Kita tetap berteman, dan biarlah waktu nanti akan memberi jalan .
Bagaimanalah jalan di depan nanti, saat ini kita begini .
Tetaplah di sana, jangan pergi !itu, satu saja permohonanku .
Aku juga akan tetap di sini .
Atau mungkin aku akan mendekatimu ?
Tiada yang tahu pasti, ajakanmu yang akan memperkuatku .
Bukan aku mengikutimu, hanya kau salah satu pendorong apa yang ingin aku lakukan .
Dan terima kasih, karena kau mulai sedikit mengerti aku .
Kebiasaanku yang mengiringi kebiasaanmu .


Please stay !
Apalagi yang aku butuhkan kini ?
Semua begitu sempurna jika aku mau melihat dari sudut pandang paling sederhana .
Melihat, merasa, menerima kemudian mensyukuri .
Dan cukuplah IA sebagai penolongku .

Saturday, March 14, 2009

. proses baru .

"Hidupmu adalah milikmu, jangan biarkan seseorang [pun yang kau cintai] merusak hidupmu ."
Itulah sepenggal dialog kakakku .

Aku terkejut mendengar kakak mengatakan hal itu kepadaku .
Serasa ada nurani yang tercubit, walo sedikit .

Aku : "Bukankah kau sendiri pernah dikendalikan oleh cintamu padanya ?dan kau berhasil karenanya, karena mencintainya ."
Kakak : "Memang .dari luar aku terlihat berhasil .namun hati dan hidupku rusak, hancur karenanya .aku terperdaya oleh perasaanku .dan aku menyadari, bahwa keberhasilanku tidak murni karenaku, bukan seluruhnya inginku .itulah sebabnya aku katakan ia merusak, dalam tanda petik .

Sedangkan aku ?
Yahh, aku bosan sendiri dengan perasaanku .
Aku melakukan semua kemajuankemajuan karena orang yang aku cintai .
Karena ingin 'dilihat' olehnya .
Bukan karena inginku sendiri .

Aku salah, dan aku mulai menyadarinya .
Mungkin, mulai saat ini aku akan mengubah apa yang bisa aku ubah .
Memulai sebuah proses panjang yang mungkin berliku .
Menetapkan jalan dan pilihanku sendiri, tanpa campurtangan orang lain .
Ktitik saran, itu pasti .
Tapi aku tetap sadar bahwa pikiran itu karenaku .
Bukan sebab siapa pun .

Aku akan berkelana mencari makna .
Mencintai apa yang ada .
Semua .
Aku ingin berjanji, tak terpedaya oleh cinta .
Untuk saat ini !
Aku ingin kembali meretas asa yang mulai terhenti .
Ingatkan aku, sahabatku .

>> terima kasih tanpa batas, kakakku .

Thursday, March 5, 2009

. di antara malam .


dalam sendunya malam, kembali merenungi hari
sembari meresapi gemerisik candaan angin dan dedaunan
bulan, engkau sendiri,
aku tahu, lirihnya
namun engkau bercahaya dan dikagumi,
karena matahari, ujarnya


sepi ?
tidak !aku cukup ditemani angin kelabu
jenuh ?
tidak !dedaunan itu menghiburku
gelap ?
sekali lagi, tidak !harapan ini lebih dari cukup tuk jadi penerangku

lalu ?
aku sendiri, karena memang harus begini
aku terkesan sendu, karena ingin meresapi
aku, dan kelabu menemaniku

.
.
.

aku akan tersenyum dan bersinar
aku yakin matahari itu ada
walau tak hanya untukku, tapi ia ada
dan aku kan jadi bulan yang setia
menanti, menerangi, menentramkan malam
karena matahari

.
.


kenapa berharap padanya ?
pada matahari yang hanya angkuh membakar ?
pada matahari yang ada untuk semua ?
pada matahari yang tak mungkin berpaling padamu ?

.

karena . . .
ia selalu apa adanya,


. maaf, aku tak mampu melanjutkan jawabnya
karena aku tahu, engkau suatu saat akan mengerti
mungkin aku yang akan menjelaskan,
atau mungkin waktu, kan sanggup berbicara
untukku, kepadamu .

Sunday, March 1, 2009

. inikah resah .

Peluh ini membanjir .
Antara kebencian dan rasa resah yang tiada berbanding .
Ingin aku luruh dalam gugu tangis .
Mengapa saat semua rencana terukir indah,
jalan menjadi sempit berkerikil ?
Aku ingin berlari . . .
Jauh, jauh, hingga tak jumpa lagi .

Tangis itu ada banyak ragamnya, ternyata .
Sedih .
Senang .
Jatuh cinta .
Kecewa .
Putus asa .
Amarah .
Benci .
Resah .
Dan ragam lainnya .

Pagi ini, aku terbangun dalam suasana yang anggun .
Angin sepoi membelai senyumku di saat kusibak jendela kamar .
Syahdu dalam hening yang bening .
Tiada mendung layaknya pagipagi kelabu kemarin .
Juga matahari tidak bersinar garang .
Hanya cerah, dengan arakarak awan kapas ber gumpalgumpal .
Semua terasa indah dan penuh gairah .

Tibatiba kerikilkerikil merampas senyumku satu per satu .
Segalanya terasa lebih jenuh daripada mendengarkan pelajaran seharian .

. .

ada gag ya hidup yang benarbenar sempurna ?
gimana ya cara agar perasaan tetap teguh pada suasana yang syahdu ?
rasanya pengen banget marah dan melumat semua yang ada !
hfhh . .
dan mungkin,
semua ini terjadi,
karena aku,
yang mudah resah,
gampang marah,
selalu panik,
juga tak alpa mengeluh .

Allah, ampunilah aku . .
Bantu aku berdiri lebih kuat .

-- aku masih cinta ketenangan --

. entah rasa .



pagipagi sekali aku sudah rapi jali
tiada sesiapa yang mampu meragui
aku tersenyum di awal pagi yang sepi
walo mendung dan gerimis tetap merajai



Lagi jatuh cinta ya ?
Ga bisa dibilang bener sih .
Apalagi dibilang salah, ga bisa juga .

Yang pasti, aku lagi semangat banget berangkat pagi .
Menikmati udara, sembari senyumsenyum inget chatting semalam .
Sampe sekolah parkir di tempat parkir favoritnya .
Kalo beruntung, motorku bisa ada di samping motornya .
Naik ke kelas, tengok sayap kanan, siapa tahu dia di luar .
Tak ada sapa, senyum pun tidak .
Hanya menatap sekilas, terkadang dia balas menatap .
Belok ke kiri, menuju kelas dan mencari bangku paling strategis buat nglamun .
Terkadang mencoba berkonsentrasi tuk mempercepat laju waktu .
Selesai, keluar lagi, berdiri di depan kelas, sendiri .
Bersandar pada tembok pendek beranda [apalah namanya itu] kelas .
Melihat, melamun, berfikir entah apa dengan arah mata ke bawah .
Mengamati siapa yang lewat .
Terkadang dia datang sesudahku, hingga aku dapat melihatnya hingga puas dari atas .
Sejak dia datang hingga masuk ke kelasnya di sayap kanan .

Dia bukan siapasiapa .
Dia orang biasa yang teramat biasa .
Hanya karena dia peduli, aku jadi sering memperhatikannya .
Lebih lama, lebih jauh, lebih dalam .
Dan kebetulankebetulan kecil membuatku selalu tersenyum .
Seperti ternyata parfumnya sama seperti parfum kakakku .
Seperti merk motornya sama dengan motorku .
Seperti warna favoritnya persis denganku .
Masih banyak lagi yang lain .

Kakak kelasmu ?
Ya !
Tapi kami belum pernah ber bincangbincang kecuali sekali saat hari ke-dua MOS .
Setelahnya ?
Hanya tegur sapa dalam dunia maya .
Chattingan .

Aku merasa ter gilagila padanya .
Mungkin memang terlalu me lebihlebih kan .
Tapi aku tak merasa sedang jatuh cinta .

Aku hanya suka .
Melihatnya membuatku tersenyum selalu .
Melihatnya membuatku bersemangat seharian .
Melihat dia yang teramat usil .
Melihat dia serius belajar di luar bersama temantemannya .
Melihat dia tertawa dan asyik bercanda .
Atau sesekali usil padaku saat aku lewat di depan dia .
Aku hanya suka .

Aku suka .
Suka dia .
Dia yang biasa .
Biasa tanpa pesona .

Aku suka dia !
Itu saja .
Aku suka melihat dan bercanda lewat chatting dengan dia, itu selebihnya .

Selama dua pekan ini, aku hanya sibuk sendiri .
Tertawa sendiri .
Merenung sendiri .
Bersedih sendiri .
Tersenyum sendiri .
Termotivasi sendiri .
Tanpa sempat berbagi .
Karena dia aku begini .

Hanya rutinitas membosankan yang tibatiba jadi menyenangkan .
Bangun pagi tanpa tidur kembali .
Mandi walau dingin menyelimuti .
Segera meluncur dengan senyum mengulum sepanjang perjalanan .
Melihat dia sekilas dua kilas tuk bekal mencerna pelajaranpelajaran tanpa jeda .
Istirahat pertama segera melesat ke kantin, dan lagi mencari tempat strategis agar dapat melihat dia kembali ke kelas dari kantin yang lain sembari tertawa, dan seringkali tatapanku dan dia bertemu sekilas .
Lagi, mengikuti pelajaran walau otak selalu jenuh menerimanya .
Istirahat kedua, melihat dia lebih lama, terkadang ada di belakang ataupun depannya tuk samasama menuju masjid .
Kembali ke kelas, menyempatkan diri melirik ke kelasnya yang berjarak hanya satu kelas dan terpisah tangga .
Pulang sekolah, aku buruburu keluar kelas hanya tuk melihatnya dan mendoakan dalam hati semoga ia selamat dalam perjalanan .
Menunggu [kadang dengan hanya melamun ato tidur ayamayam an] dari pulang sekolah hingga lepas maghrib tuk segera chatting dengannya .
Dia hanya online lepas maghrib hingga pukul setengah sepuluh malam .
Dan aku berusaha online selalu saatsaat itu .
Bercanda, bercanda, dan hanya bercanda dengannya .
Tidak ada pembicaraan serius maupun terlalu berarti .
Ahh, harihariku akhirakhir ini hanya begitubegitu saja .
Tapi, mengapa aku yang sangat mudah bosan bisa teramat menikmati betapa konstan nya harihariku ini ??
Hingga terasa waktu berlalu amat cepat .

Entah, apa aku jatuh cinta padanya ?
Rasanya tidak !aku hanya suka dia .
Ia bukan tipe dewasa dambaanku, tapi ia selalu ada saat aku butuh .
Cinta kurasa tidak tepat untuk menggambarkan perasaanku ini .

Walau semua orang menganggap aku cinta dia,
Izinkan aku meraba hati,
Resah lelah selalu dibasuhnya tuk hilang dari hatiku tanpa ia sadari,
Aku selalu tersenyum,
Bisa tetawa terbahak,
Usaikan segala penat,
Acuhkan segala lara,
Namun tetap mengajariku kebijaksanaan atas fikiranku sendiri,
Aku suka dia, bukan cinta dia, entah karena apa .

-dia juga yang membuatku melupakan dunia blog, melupakan menulis, melupakan me time, hanya ingat tuk segera melihatnya di sekolah, dan chatting dengannya di setiap malam-

mulai senin[010309] aku harus menjalani midtest, doakan saya ya teman !semoga saya dapat hasil yang terbaik dan semakin memahami hidup agar tak melulu dangkal begini .amin .terima kasih .